Kepemimpinan bukan hanya tentang menyusun strategi dan memberi perintah. Menurut Noel Tichy, organisasi yang terus berkembang tidak bergantung pada suatu pemimpin saja. Namun, harus mampu melahirkan banyak pemimpin di setiap tingkat. Hal ini bisa terjadi, jika seorang pemimpin mau mengajarkan ilmu yang dimilikinya kepada staff, sehingga staff yang di bawah kepemimpinannya mampu memiliki motivasi dalam bekerja, serta dapat terus mengembangkan ide-ide yang dimilikinya demi kemajuan perusahaan.
“Pemimpin terbaik adalah guru.” -Noel Tichy-
Bagi Tichy, kepemimpinan bukan sekadar soal mengatur atau memberi perintah. Pemimpin sejati adalah mereka yang mampu mengembangkan orang lain, mentrasfer pengetahuan, nilai dan visi. Bagaimana caranya agar dapat menjadi pemimpin yang memiliki figur sebagai guru? Anda bisa mempelajari tiga pilar kepemimpinan yang akan membantu anda menjadi guru.
- Mentoring dan pembelajaran
Pemimpin yang efektif selalu melibatkan diri dalam proses pembelajaran, baik untuk dirinya maupun untuk timnya. Seorang pemimpin disini harus dapat menjadi seorang mentor, bukan hanya sebagai seorang manajer. Mengapa demikian? Sebab, pemimpin harus mampu memberikan contoh bagi karyawan disekelilingnya. Bahkan harus mampu membuat tim yang dipimpinya bisa berkembang dan mengambil peran dalam sebuah proses perubahan di masa depan. - Transfer nilai dan visi
Di sini seorang pemimpin harus mampu menjadi guru dan memiliki kemampuan, untuk menanamkan nilai-nilai penting dan visi jangka panjang dalam organisasi/perusahaan yang dipimpinnya. Hal ini bisa bisa dilakukan dengan memberikan teladan terbaik, melakukan dialog terbuka dan memberikan pelatihan yang berkelanjutan kepada masing-masing karyawannya. - Memberdayakan
Guru sejati tidak hanya memberi tahu apa yang harus dilakukan oleh muridnya, tetapi harus mampu mengajarkan nilai-nilai yang penting pada diri setiap orang. Jika di perusahaan, berarti seorang pemimpin harus mampu memberdayakan orang lain, salah satunya karyawan agar mereka dapat berpikir kritis dan bertindak dengan keyakinannya sendiri.
Setelah membaca artikel ini apa yang anda dapatkan? Sudah pasti ilmu. Ilmu yang dapat dijadikam contoh untuk menjadi pemimpin hebat di masa depan. Jika anda memahami pemimpin harus bertindak sebagai guru. Maka, anda akan meluangkan waktu untuk membina staff. Memberikan motivasi yang membangun, menciptakan budaya kerja yang baik serta mampu memberikan umpan balik positif bagi karyawan. Tujuannya apa? sudah tentu agar mereka menjadi hebat, mampu berkembang, bahkan sukses dilingkungan kerjanya.