Dalam setiap perusahaan pasti memiliki budaya perusahaan yang berbeda-beda, hal ini bergantung dengan bagaimana cara budaya perusahaan yang diterapkan dapat mencapai keberhasilan. Mungkin kita pernah mendengar kisah dari perusahaan Microsoft. Ia adalah perusahaan besar yang menguasai pasar perangkat lunak komputer di dunia. Microsoft menjadi perusahaan besar karena menerapkan budaya produktif yang tidak mengenal lelah kepada para karyawannya. Sejak Bill Gates memimpin Microsoft, perusahaan ini dikenal dengan workaholic. Gates menghendaki agar karyawannya bekerja lebih lama dari waktu kerja normal sekitar 8 jam dalam sehari.
Di dalam buku “Budaya Perusahaan” yang ditulis oleh Poerwanto hal 12, dijelaskan kembali mengenai kasus di atas yang menggambarkan bahwa, setiap perusahaan mempunyai kerangka kerja yang didasarkan pada filosofi para pemilik atau pengelola yang mempunyai implikasi ganda atau prestasi dan pengorbanan terhadap sumber daya yang dimiliki, menyebabkan Microsoft mempunyai prestasi yang sangat mengagumkan.
Lalu, bagaimana budaya perusahaan itu dimulai? Budaya perusahaan dimulai sejak kegiatan dari sebuah perusahaan menetapkan sejumlah filosofi, tujuan-tujuan dan sistem keorganisasian yang dibangun oleh para penggagas, pendiri dan pemilik perusahaan. Pendiri perusahaan yang biasanya juga menjadi pemilik akan mempengaruhi pola pengelolaan usaha. Mulai dari ide-ide, nilai-nilai yang muncul dari pemikiran para pendiri dan pemilik. Robbins (1998) menyatakan bahwa, para pendiri suatu organisasi secara tradisional mempunyai dampak utama pada permulaan budaya organisasi. Mereka mempunyai suatu visi mengenai bagaimana seharusnya organisasi beroperasi.
Budaya perusahaan yang baik adalah pondasi keberhasilan, karena budaya mampu membentuk pandangan, nilai-nilai dan perilaku yang menggerakan setiap aspek perusahaan. Budaya perusahaan yang baik tidak hanya menciptakan ikatan, tetapi juga memberikan dampak langsung terhadap produktivitas dan inovasi karyawan. Hal ini mencakup bagaimana karyawan menangani tugas dan tanggung jawab, serta bagaimana mereka beradaptasi dengan perubahan.
Untuk menciptakan budaya kerja yang positif, kita bisa melihat bagaimana cara perusahaan itu memperlakukan karyawannya. Jika lingkungan kerjanya positif, karyawan yang bekerja akan merasa dihargai, termotivasi dan terlibat dalam kegiatan yang ada di perusahaan. Anda juga bisa menciptkan budaya perusahaan yang seperti ini.
Berikut tips menciptakan budaya kerja positif yang bisa anda lakukan dan terapkan:
- Komunikasikan visi dan misi
Hal yang paling awal harus dilakukan oleh perusahaan kepada karyawannya adalah menyampaikan visi dan misi perusahaan. Anda sebagai seorang pemimpin di perusahaan haru mampu mengkomunikasikan dengan jelas visi dan misi perusahaan, agar setiap individu yang ada di dalam perusahaan memahami arah, tujuan yang ingin dicapai di perusahaan, sehingga dapat mencapai keberhasilan bersama. - Ciptakan komunikasi terbuka
Budaya kerja yang baik, mendorong komunikasi terbuka di semua tingkatan organisasi. Perusahaan harus memfasilitasi forum diskusi antara karyawan dan manajemen, untuk menyampaikan ide ataupun inovasi apa saja yang dapat dikembangkan untuk kemajuan perusahaan kedepannya. Salah satu yang bisa diterapkan adalah dengan mengadakan townhall meeting pada setiap periode. - Perhatikan work life balance karyawan
Untuk menciptakan budaya kerja yang positif, perusahaan harus memperhatikan keseimbangan hidup karyawan. Berikan fasilitas kepada karyawan dengan kebijakan yang mendukung fleksibilitas, memberikan jatah cutih yang adil dan berikan kesejahteraan untuk para karyawannya. Hal ini akan membuat karyawan merasa lebih hidup dan bisa bekerja secara maksimal. - Wujudkan kesetaraan di tempat kerja
Perusahaan harus bisa memastikan bahwa, setiap karyawan diperlakukan secara adil dan tidak dibeda-bedakan. Jika perusahaan dapat menerapkan hal ini, maka karyawan akan merasa sangat dihargai saat berada di tempat kerjanya, serta dapat memotivasi karyawan untuk berpartisipasi secara aktif di dalam perusahaan dan mampu melakukan kolaborasi. - Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk meningkatkan keahlian dan mengembangkan potensi yang dimilikinya
Setiap karyawan memiliki kemampuan dan keahlian yang berbeda-beda. Perusahaan harus mampu mendorong karyawan untuk bisa mengidentifikasi kemampuan dirinya dan memberikan fasilitas pelatihan/pengembangan yang relevan dengan kemampuan mereka. Jika pemberian pelatihan, mentoring dapat dilakukan, perusahaan pun akan mendapatkan dampak positif, seperti munculnya inovasi-inovasi baru yang sejalan dengan kebutuhan perusahaan. - Berikan pengakuan dan apresiasi
Perusahaan dapat menciptakan budaya kerja yang positif dengan merayakan pencapaian/keberhasilan karyawan. Misalnya penghargaan karyawan terbaik pada setiap periode, memberikan pengakuan publik atas prestasi yang dimiliki karyawan di dalam forum diskusi atau rapat kerja dan pujian langsung dari atasan kepada karyawan. Jika perusahaan bisa menerapkan kebiasaan baik ini, karyawan akan sangat merasa dihargai kinerjanya dan akan termotivasi untuk terus memberikan yang terbaik kepada perusahaan.
Semoga cara-cara di atas dapat anda terapkan di perusahaan dan jangan lupa untuk seimbangkan budaya kerja positif dengan pengelolaan karyawan yang baik, karena lingkungan kerja yang sehat akan mampu menciptakan keberhasilaan perusahaan.